Pendekatan interaksi sosial hampir memiliki persamaan dengan pendekatan inquiry terutama social inquiry. Pendekatan ini menekankan terbentuknya hubungan antara individu/siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Dalam konteks yang lebih luas terjadi hubungan sosial individu dengan masyarakat. Oleh sebab itu proses belajar-mengajar hendaknya mengembangkan kemampuan dan kesanggupan siswa untuk mengadakan hubungan dengan orang lain/siswa lain. Mengembangkan sikap dan perilaku yang demokratis dan menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar siswa sangat diperlukan. Metode-metode mengajar yang paling diutamakan dalam pendekatan ini antara lain diskusi, problem solving, metode simulasi, bekerja kelompok, dan metode lain yang menstimulasi berkembangnya hubungan sosial siswa. Pedekatan interaksi sosial pada hakikatnya bertolak dari pemikiran pentingnya hubungan pribadi interpersonal relationship dan hubungan individu dengan lingkungan sosialnya. Proses belajar pada hakikatnya adalah mengadakan hubungan sosial. Dalam pengertian siswa berinteraksi dengan lingkungannya, berinteraksi dengan siswa lain dan berinteraksi sesama kelompoknya. Langkah yang ditempuh guru dalam pendekatan ini adalahPendekatan tingkah laku behavioral models Langkah yang ditempuh guru dalam pendekatan ini adalah Guru melemparkan masalah dalam bentuk situasi sosial kepadaa para siswa. Siswa dengan bimbingan guru menelusuri berbagai jawaban masalah yang terdapat dalam situasi tersebut. Siswa diberi tugas atau permasalahan untuk dipecahkan dianalisis, dikerjakan yang berkenaan dengan situasi tersebut Dalam memecahkan masalah tersebut siswa diminta untuk mendiskusikannya Siswa membuat kesimpulan dari hasil diskusinya Pembahasan kembali hasil-hasil kegiatannya. Sosiodrama atau role playing merupakan contoh pendekatan ini. Oleh karena itu, keterlibatan siswa dalam melakukan kegiatan belajar cukup tinggio terutama dalam bentuk partisipasi dalam kelompoknya. Oleh sebab itu pendekatan ini boleh dikatakan berorientasi kepada siswa. Pendekatan tingkah laku behavioral models Beberapa istilah yang digunakan untuk pendekatan ini antara lain behavior modification, behavior therapy, social learning theory. Pendekatan ini menekankan kepada teori tingkah laku, sebagai aplikasi dari teori belajar behaviorisme. Tingkah laku individu pada dasarnya dikontrol oleh stimulus dan respon yang diberikan individu. Penguatan hubungan stimulus dengan respon merupakan proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku. baca juga Tahap Instruksional dalam Strategi Mengajar Teori ni dimulai oleh pavlov dengan teori klasikal conditioning, thorndike dengan teori instrumental conditioning dan dikembangkan oleh skiner dengan teori operant conditioning. Paradigma utama dalam proses belajar adalah stimulus-respon. instruksional. Bila dilukiskan penerapanendekatan tersebut dalam strategi mengajar adalah sebaga derkut;penerapan Telah dibaca sebanyak 3,252
Perananpendidik atau seorang guru dalam sosial lembaga pendidikan sangat diperlukan, karena pendidik disini diharapkan untuk selalu memiliki hubungan antara dewan pendidikan, komite sekolah, serta Perlu diperhatikan dalam melakukan interaksi atau komunikasi anatar individu yaitu memperhatikan mimik, seperti raut muka, pandangan dan
Interaksi sosial secara global memberikan gambaran bahwa dalam dunia pendidikan maupun masyarakat luas diperlukan pemahaman yang baik dalam pencapaian kehidupan serta kebaikan global interkasi yang terbangun dalam dunia pendidikan baik itu guru maupun murid harus serasi sesuai tujuan dari pendidikan merupakan upaya pencerdasan masyarakat serta anak bangsa, kedepannya dalam pendidikan ditanamakan aspek yang berkaitan dengan ilmu yang mempelajari makna hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya tidak melihat pada perbedaan tetapi mengedepankan serta strategi harus tepat digunakan dalam memberikan arahan pada peserta hubungan masyarakat luas banyak hal-hal yang tidak jelas diungkapkan secara kata-kata lisan berangkat dari hal tersebut teori interaksionisme simbolik yang ada harus dipahami sehingga tidak terjadi salah komunikasi atau interaksi terbangun berjalan kurang dari kehidupan harus dijabarkan secara baik sehingga terlihat secara utuh sehingga terbangunlah hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the Motivasi Belajar MengajarA M Sardiman. 2008. "Interaksi Motivasi Belajar Mengajar". Jakarta PT. Rajagrafindo Sosiologi MikroAgus SalimAgus Salim. 2008. "Pengantar Sosiologi Mikro". Yogyakarta Pustaka Antarpribad"i. Bandung PT. Citra Aditya BaktiAlo LiliweriAlo Liliweri. 1997. "Komunikasi Antarpribad"i. Bandung PT. Citra Aditya BaktiBaharuddinBaharuddin. 2009. "Ilmu Sosial Budaya Dasar". Pontianak Pustaka Kependudukan Lingkungan HidupBaharuddinBaharuddin. 2009. "Pendidikan Kependudukan Lingkungan Hidup". Pontianak STAIN Press Konsep dan TeoriDewi WulandariC. Dewi Wulandari. 2009. "Sosiologi Konsep dan Teori". Bandung Refika Mulyana Dan Jalaluddin RakhmadDedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmad. 2001. "Komunikasi Antar Budaya". Bandung Remaja Sosial Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan individu-masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah SosiologiK J VeegerK. J. Veeger. 1993. "Realitas Sosial Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan individu-masyarakat Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi". Jakarta PT Gramedia Pustaka Onong UchyanaOnong Uchyana Effendy. 2001. "Ilmu Komunikasi". Bandung Remaja Interaksi Belajar MengajarZuldafrialZuldafrial. 2009. "Belajar Interaksi Belajar Mengajar". Pontianak STAIN Press Pontianak.Tindakandan interaksi sosial mempunyai hubungan yang tidak terpisahkan. Tindakan sosial adalah tindakan yang dipengaruhi atau untuk mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan dan maksud tertentu.Sedangkan interaksi sosial adalah hubungan yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan individu-individu.Terjadinya hubungan timbal balik disebabkab Interaksi sosial merupakan salah satu soft skill yang perlu dikembangkan untuk menjadi pendukung dalam kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut juga diperlukan dalam dunia pendidikan. Sebab interaksi sosial merupakan sarana penghubung agar argumen dapat tersampaikan dengan baik. Selain itu, interaksi sosial juga dapat meningkatkan keterampilan pesrta didik untuk bersosialisasi sejak dini. Mengenal Lebih Dalam tentang Interaksi Sederhananya, interaksi sosial sederhananya merupakan hubungan timbal balik antar individu dan individu lainnya maupun dalam kelompok, atau bisa juga terjadi antar kelompok dan kelompok. Wujud interaksi sosial yang nyata yakni saat anda bersinggungan dengan masyarakat. Di sektor pendidikan, peserta didik akan dilatih cara berinteraksi sosial yang baik. Interaksi tersebut terjadi karena adanya dua hal yakni aksi dan reaksi. Syaratnya pun terdapat komunikasi serta adanya kontak sosial antar para pelaku yang berinteraksi dan terlibat di sekitar tersebut. Prosesnya pun bisa terjadi di ruang tempat dan waktu tanpa adanya batasan. Pada penerapannya, terdapat 2 jenis interaksi sosial yakni interaksi asosiatif dan disosiatif. 1. Interaksi Asosiatif Interaksi sosial asosiatif adalah proses interaksi yang dapat mewujudkan adanya kerjasama dan kegiatan positif lain. Adapun beberapa jenisnya yakni sebagai berikut Pertama, interaksi berupa kerjasama. Kerjasama merupakan suatu kegiatan dimana beberapa individu maupun kelompok melakukan pekerjaan secara bersama – sama. Kemudian mereka juga saling tolong menolong dalam menuntaskan pekerjaan. Kedua, interaksi dengan jenis akomodasi. Akomodasi merupakan suatu proses pada penyesuaian antar individu maupun kelompok dimana awalnya terjadi pertentangan kemudian mengalami ketegangan. Ketiga, interaksi berupa akulturasi. Akulturasi merupakan suatu kegiatan untuk mewujudkan adanya penerimaan suatu unsur menjadi suatu budaya baru tanpa harus melenyapkan unsur yang sudah ada. Keempat, interaksi berupa asimilasi. Asimilasi merupakan suatu kegiatan dimana para pendidik mewujudkan adanya usaha dalam meredakan perbedaan pada individu maupun kelompok untuk bisa mencapai kesepakatan berdasar kepentingan maupun tujuan bersama. 2. Interaksi Disosiatif Adapun interaksi disosiatif berkaitan dengan ragam konflik, perpecahan serta hal negatif lainnya. Terdapat beberapa jenis dalam penerapannya. Diantaranya yakni Pertama, interaksi berupa kompetisi. Kompetisi merupakan suatu persaingan baik individu dengan individu maupun kelompok vs kelompok agar tujuan dapat tercapai. Kedua, interaksi berupa kontravensi. Kontravensi merupakan suatu sikap penentangan secara tersembunyi agar tidak sampai terjadi perselisihan maupun konflik terbuka. Ketiga, interaksi berupa konflik sosial. Konflik tersebut biasanya merupakan suatu pertikaian yang bisa saja terjadi sebab adanya perbedaan paham maupun kepentingan antar individu dan kelompok. Pengertian Interaksi Sosial Menurut Para Pakar Pendidikan Adapun makna sederhana dari interaksi sosial dapat dipahami sebagai berikut Pengertian pertama dari Soerjono, beliau menegaskan bahwa interaksi sosial terbagi dalam beberapa jenis. Definisinya sendiri yakni suatu hubungan sosial dinamis yang melibatkan adanya hubungan antar individu, kelompok maupun kelompok dengan komunitas lainnya. Kemudian menurut Gillin, interaksi sosial dimaknai sebagai suatu hubungan sosial dinamis yang mana menyangkut hubungan antar individu dan kelompok dengan kumpulan manusia lain di dalamnya. Kemudian menurut Susanti, interaksi sosial dimaknai sebagai hubungan antar manusia yang dapat menciptakan adanya ketetapan hubungan. Sehingga sebagai hasil akhirnya, interaksi sosial bergantung pada nilai maupun arti serta adanya interpretasi yang sudah diberikan para pihak dan terlibat dalam interaksi tersebut. Selanjutnya, penuturan dari Selo menegaskan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan yang bersifat timbal balik antar manusia bersama dengan lingkungan sekitar dari berbagai sisi kehidupan bersama. Kemudian interaksi sosial selanjutnya yakni interaksi sosial adalah suatu kegiatan maupun aktivitas yang bisa dilakukan oleh individu agar mendapat ganjaran maupun hukuman dengan menggunakan tindakan dari individu lainnya. Selanjutnya penuturan dari Suryawati dan Maryati, keduanya menegaskan bahwa interaksi sosial merupakan suatu hubungan maupun kontak antar manusia yang bersifat timbal balik dan saling memberikan respon. Mengenal Ciri – Ciri Interaksi Sosial dalam Dunia Pendidikan Pada penerapannya, interaksi sosial memiliki ciri ciri. Adapun ciri – ciri umumnya yakni Pertama, terdapat jumlah pelaku minimal dua orang atau lebih. Kedua, terdapat adanya komunikasi antar pelaku sehingga sangat mungkin terjadi adanya pemberian tanggapan. Ketiga, interaksi sosial mengharuskan adanya dimensi waktu pada saat keberlangsungannya. Keempat, kemudian terdapat adanya maksud maupun tujuan yang akan dilakukan demi terwujudnya interaksi sosial. Kelima, terdapat adanya reaksi serta respon pada kegiatan yang mengharuskan adanya interaksi sosial. Mengapa Peserta Didik harus Meningkatkan Interaksi Sosial? Peserta didik perlu meningkatkan adanya interaksi sosial sebab hal tersebut berguna ketika peserta didik sudah terjun ke masyarakat. Terjun ke masyarakat bukan berarti mereka hanya sekedar bekerja saja, namun dapat mengatur segala tindak tanduk serta cara berinteraksi dengan sesama teman maupun para senior yang lebih berpengalaman dalam berinteraksi. Bayangkan saja, bagaimana jadinya seorang peserta didik dapat berkontribusi pada bangsa bila nyatanya mereka kurang memahami cara berinteraksi? Tentu akan terjadi kekacauan yang lebih kompleks dan menambah permasalahan pendidikan. 3 Cara Cepat Agar Interaksi Sosial antar Peserta Didik Mengalami Peningkatan Pesat Untuk meningkatkan interaksi sosial antar peserta didik, para pengamat pendidikan sudah banyak memberikan referensi dna bisa diakses dimanapun. Adapun beberapa rangkuman dari pernyataan salah satu praktisi pendidikan, yakni sebagai berikut 1. Mengajak Peserta Didik Bermain Cara pertama yang dapat anda lakukan yakni dengan lebih sering mengajak peserta didik untuk bermain. Bermain bukan berarti anda menjadikan waktu belajar terbuang. Namun anda bisa mengusahakan agar permainan yang anda lakukan masih menggunakan tema yang edukatif. Misalnya, mengisi waktu belajar dengan melakukan permainan tebak – tebakan. Kemudian bisa juga dengan mengajak peserta didik untuk bermain di luar kelas. 2. Memberikan Soal pada Peserta Didik Cara kedua yang bisa dilakukan yakni lebih sering memberikan latihan soal pada peserta didik. Di awal, mungkin anda merasa bahwa pemberian soal hanya akan membuat peserta didik jenuh bukan? Alih – alih kemampuannya meningkat, malah si peserta didik merasa terbebani dengan soal – soal. Untuk menyiasatinya, anda bisa memberikan soal berupa studi kasus, kemudian berupa wawancara antar narasumber, dan soal yang tidak terlalu sulit penyelesaiannya. Tujuannya agar peserta didik dapat meningkatkan kerjasama dengan sesama teman – teman di kelas. Dengan banyaknya soal yang didapatkan, mereka akan dengan mudah melakukan interaksi dengan anda. Anda bisa membantu pengerjaannya sekaligus mengarahkan peserta didik untuk dapat mengerjakan soal. 3. Menyelenggarakan Kerja Kelompok Selain kedua cara diatas, cobalah untuk lebih sering mengadakan kegiatan berupa kerja kelompok. Kerja kelompok akan lebih banyak meningkatkan kemampuan interaksi sosial para peserta didik. Nah demikian ulasan mengenai interaksi sosial peserta didik dan beberapa sub pengertian lainnya. Semoga ulasannya bermanfaat. Daftarkan diri Anda sebagai anggota dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member rhm/shd Bimbingandan konseling tidak terlepas dari interaksi sosial. Di dalam bimbingan dan konseling melibatkan 2 orang pihak yang memiliki hubungan timbal balik, dimana konselor memberikan pesan berupa nasihat, dorongan, motivasi yang diterima oleh konseli. tanpa pertimbangan lebih lanjut dari orang tuanya, pendidik, ataupun kawan di
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Interaksi sosial global menggambarkan bahwa dalam dunia pendidikan dan masyarakat luas diperlukan pemahaman yang baik dalam mencapai kehidupan dan kebaikan bersama. Secara global, interaksi yang dibangun dalam dunia pendidikan baik guru maupun siswa harus serasi sesuai dengan tujuan merupakan upaya mencerdaskan masyarakat. begitu juga dengan anak bangsa, kedepannya dalam pendidikan akan ditanamkan aspek-aspek yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang mempelajari makna hubungan antara manusia satu dengan yang lainnya tidak memandang perbedaan tetapi mengutamakan persamaan. Metode dan strategi harus digunakan secara tepat dalam memberikan arahan kepada siswa. Dalam hubungan kemasyarakatan yang luas banyak hal-hal yang tidak jelas diungkapkan dengan kata-kata lisan berangkat dari hal tersebut. Teori interaksionisme simbolik yang ada harus dipahami agar tidak terjadi kesalahpahaman atau interaksi yang dibangun tidak berjalan dengan baik. Simbol-simbol kehidupan harus dijelaskan dengan baik agar terlihat secara utuh sehingga dapat membangun hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Interaksi di bidang pendidikan adalah interaksi yang berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah. Kegiatan Pramuka adalah salah satu kegiatan wajib di sekolah sehingga ketika siswa sedang mengikuti kegiatan Pramuka maka ia sedang melakukan interaksi di dalamnya. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
CitationBali, M., & Naim, A. (2020). Tipologi Interaksi Sosial dalam Meningkatkan Karakter Disiplin Siswa. Edureligia: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 4(1), 47-62. TIPOLOGI INTERAKSI SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA Muhammad Mushfi El Iq Bali ( ) Universitas Nurul Jadid1 mushfieliqbali8@gmail.com1 Abwabun Naim2 Universitas
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pembelajaran anak bukan hanya tentang pemberian materi yang tepat, namun juga tentang bagaimana mereka bisa memahami dan mengaplikasikan materi tersebut. Selain faktor lingkungan, interaksi sosial juga memiliki peran penting dalam pembelajaran anak. Menurut Teori Perkembangan Vygotsky, interaksi sosial memainkan peran penting dalam perkembangan kognitif anak Primandhika, 2018Menurutnya, interaksi sosial memungkinkan anak untuk memahami dan menguasai konsep dan ide lebih kompleks daripada yang dapat mereka lakukan secara individu. Dalam konteks pembelajaran, konsep ini dikenal sebagai "Zona perkembangan proximal Zone of proximal development", yaitu jarak antara kemampuan saat ini dan potensi yang dapat dicapai melalui bantuan orang lain Vygotsky, 1978Belajar bersama-sama dengan teman sebaya, dengan bantuan guru ataupun orang tua dapat membantu anak memahami konsep yang lebih sulit, mengembangkan kemampuan kognitif dan sosial, serta meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan pembelajaran yang lebih besar di masa depan. Dalam artikel ini, akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran anak dengan menggunakan teori perkembangan Vygotsky sebagai dasar pemikiran dan memberikan contoh konkret cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Zona Perkembangan ProximalMenurut teori Vygotsky, setiap anak memiliki zona perkembangan proximal, yaitu kemampuan yang dapat dicapai dengan bantuan dewasa atau teman sebaya. Interaksi sosial memungkinkan anak untuk memperluas zona perkembangan sosial mereka, karena melibatkan mereka dalam situasi belajar yang lebih kompleks atau tugas yang lebih sulit dibandingkan dengan kemampuan mereka sendiri Billings & Walqui, Melalui bantuan dan dukungan dari orang lain, anak dapat mencapai tingkat pemahaman dan keterampilan yang lebih Sosial dan KolaborasiDalam kerangka teori Vygotsky, interaksi sosial dengan teman sebaya dan orang dewasa dapat memberikan model peran yang membantu anak memahami bagaimana belajar dan berkembang secara aktif Alisa, Interaksi sosial memberikan dukungan sosial yang penting bagi anak-anak dalam proses pembelajaran. Dalam konteks belajar bersama-sama, anak-anak dapat saling membantu, berbagi pengetahuan, dan bekerja secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan mereka untuk membangun keterampilan sosial, seperti komunikasi, kerjasama, dan negoisasi. Peningkatan Pemahaman Melalui DiskusiInteraksi sosial juga melibatkan diskusi antara anak-anak dan orang dewasa atau teman sebaya. Diskusi ini memungkinkan anak untuk mengainterpretasikan pemikiran mereka, mengungkapkan pertanyaan, dan mendengarkan sudut pandang orang lain. Dalam konteks ini, interaksi sosial membantu anak untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep-konsep yang dipelajari. Dalam teori Vygotsky, diskusi dan interaksi dengan orang lain juga membantu anak untuk menginternalisasi pengetahuan baru dan mengembangkan pemikiran yang lebih kompleks Verrawati & Mustadi, Keterampilan Sosial-Emosional 1 2 3 Lihat Pendidikan SelengkapnyaSz6g.